Wajib menang yang tidak



Menurutku, pada dasarnya lelaki itu egois. Tapi kami punya cara tersediri untuk menyalurkannya. In my case, beberapa persennya aku salurkan untuk mendukung Persib Bandung. Bagian apa yang egois? Aku ingin Persib selalu menang ketika bertanding, setidaknya menyajikan permain yang menarik, full offensive dengan visi bermain yang jelas, bukan hanya menggiring bola ke depan gawang lawan.

Aku belum pernah menonton away, hanya home. Lagipula, ngga semua home match aku tonton. Biasanya aku hanya menonton pertandingan yang aku anggap big match saja. Jadi tiap tahun paling cuman 5-6 pertandingan saja aku tonton di stadion. Selebihnya ya menonton di TV, menjadi bonjovi (bobotoh nu lalajo na tivi).

Ada beberapa pertandingan yang aku anggap wajib menang, teu bisa henteu. Salah satunya dengan Persija. Aku pertama kali nonton di stadion sekitar tahun 2008. Kala itu Persib menjamu Persija di Stadion Siliwangi, dengan hasil akhir yang sangat menyesakkan. Persib harus menerima kekalahan dengan skor akhir 2-3. Sejak itu, aku cukup sering menonton ke Stadion, entah dengan teman kampus, atau dengan saudara. Atmosfernya bikin nagih. Kamu akan menemukan aku yang lain disana.

Anyway, pertandingan kemarin malam masih membekas. Entah sudah berapa tahun terakhir, Persib belum bisa memetik poin penuh ketika melawan Persija di Bandung.Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, perandingan selalu tersaji dalam tempo tinggi, permainan berlangsung keras cenderung kasar, dan juga banyak sekali drama. Sama hal nya dengan pertandingan antara Barcelona melawan Real Madrid, meskipun jelas pertandingan ini bukan el-classico seperti di spanyol sana.

Semangat bermain sudah lebih baik dari sebelumnya, kemarin lebih ngotot. Mudah-mudahan konsisten. Meskipun ada beberapa pemain yang masuk kategori caleuy, mungkin karena jarang makan bubur ayam. Namun begitu, permainan masih belum terarah, beberapa kesempatan belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Visi bermain masih belum cukup jelas. Striker dan Playmaker wajib didatangkan di musim depan jika tidak mau bertahan diposisi sekarang atau bahkan lebih buruk lagi.

Pertandingan kemarin berakhir ricuh. Selain karena adanya provokasi dari pemain lawan, memang ada beberapa oknum bobotoh yang belum cukup dewasa, meskipun sudah tua. Belum bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, belum bisa menahan emosi, sehingga terluap menjadi aksi. Aksi yang merugikan Persib sendiri, baik pada saat pertandingan, maupun seusai pertandingan. Kesal boleh, goblog jangan.

Ini belum akhir, bahkan putaran pertama pun belum usai. Masih cukup waktu untuk memperbaiki permainan, masih banyak kesempatan untuk dimanfaatkan. Saat ini fokus ke pertandingan selanjutnya, melawan Perseru. Mudah-mudahan bisa mencuri poin penuh di sana. Bismillah, PERSIB JUARA!

Cikarang, 23 July 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangun euy!

Kerja

[Solved] Incomplete Display and Colorizing Problem - Gadmei UTV 380 Hybrid