Biar Lambat (NG)Asal Selamat
Ga kerasa juga udah hampir 3 tahun blognya ga ada perubahan sama sekali, masih gini-gini ajah. Padahal waktu awal tahun ini sempet agak sedikit semangat untuk nulis-nulis sampai bela-belain beli domain. Biar agak keren juga sih. Tapi berhubung sy nya malas, jadilah seperti ini adanya. Tapi memang sebetulnya ga ada ide buat nulis juga sih. Mungkin karena akhir-akhir ini memang sy agak sibuk, sibuk di kerjaan juga sibuk di kompetisi PES 2016 dengan teman-teman kantor. Sibuk santai juga padahal.
Hari ini 10 September 2016, bertepatan dengan hari Sabtu, tepatnya H-2 dari Lebaran Haji, Persib berhasil dicuri poin di kandang lawannya di Palembang sana, Sriwijaya FC. Mereka berhasil mencuri 3 poin dengan torehan skor 3-0 tanpa balas. Tempatnya di Stadion Jakabaring, cukup jauh dari Cikarang Pusat, apalagi dari Tasikmalaya, jauh sekali. Nampaknya, pemain Persib sudah bersiap membalas di menit ke 94-97, namun sayangnya pertandingan hanya berlangsung 92 menit saja. Sayang sekali.
Sy bukan komentator bola, ya cuman memang kadang-kadang suka ngomentarin juga meskipun kalau disuruh main mah udah pasti ga bisa. Tapi kalau dilihat dari permainan Persib hari ini, pertahanan mereka sangat rapuh, apalagi dengan serangan balik yg cepat dari Sriwijaya FC. Kalau mereka bisa me-recovery dengan cepat, mungkin serangannya akan melambat, mungkin. Dan yang menjadi kebiasaannya adalah mereka terlambat untuk bangkit, kecendrungannya, menit-menit terakhir selalu menjadi seru, karena serangan menjadi lebih variatif, sporadis, dan militan. Tapi tetap saja terlambat.
Ngomong-ngomong masalah lambat, sy jadi ingat tentang diri sy sendiri. Beberapa atau banyak rekan sering kali mengatakan lambat pada sy, padahal kalau makan sy cepat sekali, tidur pun begitu. Lambatnya di hal lain sih, apakah mungkin karena sy suka menonton Persib bermain? Kayaknya sih ga mungkin, meskipun kemungkinan selalu ada. Atau Persib yang melambat karena sy tonton? Ah kayaknya ga mungkin sekali. Ngawur.
Yang jelas, hari ini Persib kalah, MU juga, baik yang di Madura maupun yang di Manchester. Tapi semoga mereka bisa menjadi juara, setidaknya juara di hati para pemujanya.
Kalah ataupun menang bukanlah pilihan, tapi hasil. Bagaimana pun, tidak ada seorang pun yang memilih kalah sebagai pilihannya. Pilihannya mungkin hanya berjuang atau menyerah. Dengan memilih berjuang, mungkin kekalahan akan menjadi lebih manis. Tapi pilihan tetap pilihan. Apapun itu, harus dihormati dan dihargai.
Semoga kesempatan berikutnya bisa lebih cepat ya!
Komentar