Sukurin
Malas itu adalah pilihan. Setidaknya saya lebih memilih malas dibanding pilihan tidak malas. Apalagi jika hari libur. Sampai makanpun malas. Kecuali minum. Minum jangan sampai malas. Kalau malas minum, nanti malas mandi. Karena jika intensitas buang air kecil berkurang, maka peluang ke kamar mandi pun semakin kecil, semakin malas. Malas ngapa-ngapain.
Saya paling malas ketemu dengan orang pemalas. Meski saya pemalas, tapi saya tidak malas bertemu saya sendiri. Karena memang tidak bisa malas. Tidak adil memang. Meski malas, tapi saya terlihat seperti tidak malas. Itu kata orang-orang di tempat dimana saya dulu dilahirkan. Mungkin mereka tidak tahu kalau sebenarnya saya malas.
Orang tua saya tahu bahwa saya pemalas. Meski begitu, saya sering dianggap tidak malas. Setidaknya itu menurut saya sendiri. Pendapat orang tua saya pasti berbeda.
Teman-teman saya tahu bahwa saya malas. Tapi mereka juga harus tahu, bahwa saya malas bukan karena saya tidak rajin, tapi karena saya malas untuk jadi rajin. Padahal rajin itu penting. Setidaknya lebih penting dari malas.
Saya ngga percaya dengan pepatah "orang malas tidak naik kelas". Karena saya belum pernah tinggal kelas. Meski malas. Mungkin juga karena dulu saya tidak begitu malas. Atau mungkin karena teman-teman saya lebih malas. hehe..
Malas itu perlu. Jika memang malas tidak mengganggu diri sendiri, lingkungan, dan orang lain, berarti malas itu perlu. Jika tidak perlu, berarti tidak mesti dilakukan. Sederhana saja.
Saya paling malas ketemu dengan orang pemalas. Meski saya pemalas, tapi saya tidak malas bertemu saya sendiri. Karena memang tidak bisa malas. Tidak adil memang. Meski malas, tapi saya terlihat seperti tidak malas. Itu kata orang-orang di tempat dimana saya dulu dilahirkan. Mungkin mereka tidak tahu kalau sebenarnya saya malas.
Orang tua saya tahu bahwa saya pemalas. Meski begitu, saya sering dianggap tidak malas. Setidaknya itu menurut saya sendiri. Pendapat orang tua saya pasti berbeda.
Teman-teman saya tahu bahwa saya malas. Tapi mereka juga harus tahu, bahwa saya malas bukan karena saya tidak rajin, tapi karena saya malas untuk jadi rajin. Padahal rajin itu penting. Setidaknya lebih penting dari malas.
Saya ngga percaya dengan pepatah "orang malas tidak naik kelas". Karena saya belum pernah tinggal kelas. Meski malas. Mungkin juga karena dulu saya tidak begitu malas. Atau mungkin karena teman-teman saya lebih malas. hehe..
Malas itu perlu. Jika memang malas tidak mengganggu diri sendiri, lingkungan, dan orang lain, berarti malas itu perlu. Jika tidak perlu, berarti tidak mesti dilakukan. Sederhana saja.
Komentar